aizah's World OBSERVASI ~ Dwi Laelatul Faizah

Kamis, 09 Januari 2014

OBSERVASI



Nama: DWI LAELATUL FAIZAH
                                                                                             Nim   : 1301412046
         Rombel : 01

Tema                           :  Komunitas anak PUNK
Waktu & tempat         : Pukul 20:58 tanggal 26 Oktober 2013 di Jalan A. Yani Blandong  Comal –Pemalang

Punk sebenarnya bukanlah suatu  fashion seperti yang kita ketahui sekarang ini. Tetapi Punk sebenarnya sikap yang lahir dari sifat memberontak, tidak puas hati, marah, benci, dan menginginkan kebebasan tanpa adanya aturan yang dirasa mengekang, rumit dan susah untuk dijalani. Dari sifat-sifat tersebut maka lahirnya sebuah komunitas yang menamakan dirinya sebagai Punk. Rasa marah inilah pada sesuatu terutama tindakan menindas yang ditunjukkan dan dimasukkan ke dalam musik dan pakaian mereka.
Punk juga sebenarnya sangat benci pada `street fashion` , keadaan sosial, politik dan ekonomi yang menindas dan juga benda-benda glamour.
Punk mempunyai dan membentuk satu scene yg tersendiri di dalam scene underground, semua benda yang dibuat adalah melalui satu konsep (D.I.Y) dan konsep ini merupakan satu konsep yg menitikberatkan nilai-nilai persahabatan (unite). Semangat mandiri tanpa mengharapkan bantuan dari pihak manapun dan juga "self empowerment" dan "anti-estabushment". Pada malam itu kami menemui anak PUNK dipinggiran jalan dekat daerah tempat kami tinggal, daerah tersebut biasanya memang dijadikan bacecamp anak PUNK untuk menunggu temannya dari daerah lain untuk merantau bersama ke Bandung dan daerah lainnya. Pada gambar dibawah dapat dilihat aktivitas yang dilakukan oleh komunitas ini mereka sedang bersantai, beristirahat ataupun sekedar mengobrol dengan sesama komunitasnya.

Dalam komunitas ini salah satu anggotanya ada yang berjenis kelamin perempuan, tetapi saat di ajak berinteraksi dia cenderung lebih tertutup dibandingkan dengan anggota laki-laki yang welcome kepada kami. Proses dalam pengambilan gambar ini, pertama-tama kami membangun rapport agar komunitas tersebut merasa nyaman dan tidak terusik dengan kedatangan kami disana. Setelah itu kami membahas topik-topik netral dan barusaha berbaur dengan komunitas tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar