|
Materi
|
Definisi
|
Tujuan
|
Modalita
|
Contoh Aplikasi
|
|
Teknik
Attending
|
Keterampilan/teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan
perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang
kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan/mengungkapkan tentang apa saja
yang ada dalam pikiran, perasaan, ataupun tingkah lakunya.
|
Meningkatkan
harga diri klien, menciptakan suasana aman, dan memberikan kenyakinan klien
untuk dapat mengungkapkan tentang dirinya secara terbuka.
|
Posisi badan ( termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka):
Posisi badan yang baik, mencakup:
ü Duduk dengan badan menghadap klien
ü Tangan diatas pangkuan atau berpegang bebas
ü Responsif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum
spontan atau anggukan kepala
ü Badan tegak lurus tanpa kaku dan sekali – kali condong kearah
klien
Posisi badan yang tidak baik mencakup:
ü Duduk dengan badan dan kepala membungkuk menghadap klien.
ü Duduk dengan sangat kaku.
ü Gelisah atau tidak tenang (resah)
ü Mempergunakan tangan, kertas, dan kuku tangan.
ü Sama sekali tanpa gerak isyarat.
ü Selalu memukul – mukul dan menggerakkan tangan dan lengan.
ü Wajah tidak menunjukkan perasaan.
ü Terlalu banyak tersenyum,
Kontak Mata
Kontak mata yang
baik berlangsung dengan melihat klien pada waktu dia berbicara kepada
konselor dan sebaliknya.
Kota mata yang jelek
mencakup:
ü Tidak pernah melihat klien.
ü Menatap klien untuk secara konstan dan tidak memberi
kesempatan klien untuk membalas tatapan.
ü Mengalihkan pandangan dari klien segera sesudah klien melihat
kepada konselor.
Mendengarkan
Cara mendengarkan yang baik mencakup:
ü Memelihara perhatian penuh dengan terpusat kepada klien.
ü Mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan klien.
ü Mendengarkan keseluruhan pribadi klien ( kata – katanya, perasaan
dan perilakunya) dan memahami seluruh pesannya.
ü Mengarahkan apa yang konselor katakan terhadap apa yng telah
dikatakan oleh klien.
Cara mendengarkan yang jelek mencakup:
ü Memungkinkan konselor sendiri diganggu oleh keributan lain,
pandangan diluar pandangan klien.
ü Mengajukan pertimbangan – pertimbangan tentang pribadi klien
sebelum mendengarkan semua pesan klien.
ü Merumuskan suatu respon terhadap klien sebelum klien mengakhiri
pesannya.
ü Melompat – lompat dari topik yang satu ke topik yang lain.
|
Klien
: “assalamu’alaikum ” (sambil mengetuk pintu)
Konselor :”wa’alaikum salam” ” Silahkan masuk” Konselor : “silahkan duduk” (konselor mempersilahkan klien duduk pada kursi yang telah disediakan sambil mengarahkan tangan ke tempat duduk) Klien :”Ya, bu terimakasih” |
|
Teknik Opening
(Pembukaan)
|
Teknik untuk membuka hubungan konseling dalam
wawancara konseling sehingga terbentuk
suatu kondisi yang saling memahami dan mengenal tujuan bersama.
|
·
Membina hubungan baik antara klien dan konselor
·
Memperoleh kepercayaan dari klien.
·
Memberikan penghargaan kepada klien.
·
Klien dapat bebas dan nyaman serta terbuka dalam
mengungkapkan masalah.
|
Penyambutan
Non Verbal
a)
menghentikan
aktivitas,
b)
membuka pintu atau menjemput,
c)
jabat
tangan atau senyum
d)
isyarat
menyilahkan masuk,
e)
menutup
pintu,
f)
mendampingi
konseling masuk,
g)
memegang
tangan atau memegang pundak (bila diperlukan dan tidak riskan atau ada
hambatan nilai),
h)
isyarat
mempersilahkan duduk,dan memilih tempat duduk
Verbal
a)
memberi
salam atau menjawab salam,
b)
menyambut
nama,
c)
pujian
atas kedatangan konseli,
d)
menanyakan kabar,
e)
menyilahkan
memilih tempat duduk,
Inisiasi Pembicaraan
ü Topic netral,ex: hobi, peristiwa hangat, kondisi cuaca, potensi
asal lingkungan konseli
ü Kegiatan dalam kaitan dengan kelonggaran kehadiran
Transisi Pembicaraan
ü Menggunakan kalimat “ jembatan’’, ex : “ setelah kita
membicarakan ......(isi topik netral),”
ü Mengembangkan sebagian isi topik netral
|
Konseli
: “Assalamua’alaikum, siang Bu!”
Konselor
: “wa’alaikumsalam, siang juga mba’ Lia, Silahkan duduk.” (berjabat tangan
sambil mempersiapkan duduk)
Konseli
: “sebelumnya maaf bu, siang – siang saya sudah mengganggu ibu.”
Konselor
: “ahh...tidak apa – apa mba’ Lia. Bagaimana kabarnya mba’? (dengan tersenyum
dan memulai percakapan)”
|
|
Teknik Acceptance (Penerimaan)
|
Teknik
yang digunakan konselor untuk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap
hal-hal yang dikemukakan konseli agar konseli merasa diterima dalam proses
konseling.
|
·
Menunjukkan
kedekatan daripada sikap dan menunjukkan tingkat keterbukaan dan ketulusan
hati konselor
·
Klien
merasa dihargai dan diterima keberadaannya.
|
Verbal
Bentuk pendek
ü
Oh.....ya,
ü
Lalu/kemudian,
ü
Ya....ya....
ü
Hemm.....hemm....
Bentuk Panjang
ü
Saya
memahami.....
ü
Saya menghayati....
ü
Saya
dapat merasakan.....
ü
Saya
dapat mengerti...
Non Verbal
ü
Anggukan
kepala,
ü
Posisi
duduk condong kedepan
ü
Perubahan
mimik,
ü
Memelihara
kontak mata
|
Konseli
: “bu, hari ini saya sedih. Nilai ulangan saya kurang memuaskan.”
Konselor
: “oh,, ya,,, saya dapat memahami perasaanmu.”
Konseli
: “saya mendapat nilai 50 untuk mata pelajaran fisika.”
Konselor
: “(konselor mengangguk anggukan kepala dan memandangi konseli)
hemm....hemmm...
|










0 komentar:
Posting Komentar