aizah's World KET. DASAR KONSELING ~ Dwi Laelatul Faizah

Kamis, 09 Januari 2014

KET. DASAR KONSELING


Materi
Definisi
Tujuan
Modalita
Contoh Aplikasi
Teknik Attending
Keterampilan/teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan/mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan, ataupun tingkah lakunya.
Meningkatkan harga diri klien, menciptakan suasana aman, dan memberikan kenyakinan klien untuk dapat mengungkapkan tentang dirinya secara terbuka.
Posisi badan ( termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka):
Posisi badan yang baik, mencakup:
ü  Duduk dengan badan menghadap klien
ü  Tangan diatas pangkuan atau berpegang bebas
ü  Responsif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala
ü  Badan tegak lurus tanpa kaku dan sekali – kali condong kearah klien
Posisi badan yang tidak baik mencakup:
ü  Duduk dengan badan dan kepala membungkuk menghadap klien.
ü  Duduk dengan sangat kaku.
ü  Gelisah atau tidak tenang  (resah)
ü  Mempergunakan tangan, kertas, dan kuku tangan.
ü  Sama sekali tanpa gerak isyarat.
ü  Selalu memukul – mukul dan menggerakkan tangan dan lengan.
ü  Wajah tidak menunjukkan perasaan.
ü  Terlalu banyak tersenyum,
Kontak Mata
       Kontak mata yang baik berlangsung dengan melihat klien pada waktu dia berbicara kepada konselor dan sebaliknya.
       Kota mata yang jelek mencakup:
ü  Tidak pernah melihat klien.
ü  Menatap klien untuk secara  konstan dan tidak memberi kesempatan klien untuk membalas tatapan.
ü  Mengalihkan pandangan dari klien segera sesudah klien melihat kepada konselor.
Mendengarkan
Cara mendengarkan yang baik mencakup:
ü  Memelihara perhatian penuh dengan terpusat kepada klien.
ü  Mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan klien.
ü  Mendengarkan keseluruhan pribadi klien ( kata – katanya, perasaan dan perilakunya) dan memahami seluruh pesannya.
ü  Mengarahkan apa yang konselor katakan terhadap apa yng telah dikatakan oleh klien.
Cara mendengarkan yang jelek mencakup:
ü  Memungkinkan konselor sendiri diganggu oleh keributan lain, pandangan diluar pandangan klien.
ü  Mengajukan pertimbangan – pertimbangan tentang pribadi klien sebelum mendengarkan semua pesan klien.
ü  Merumuskan suatu respon terhadap klien sebelum klien mengakhiri pesannya.
ü  Melompat – lompat dari topik yang satu ke topik yang lain.
Klien        : “assalamu’alaikum ” (sambil mengetuk pintu)
Konselor     :”wa’alaikum salam” ” Silahkan masuk”
Konselor     : “silahkan duduk”  (konselor mempersilahkan klien duduk pada kursi yang telah disediakan sambil mengarahkan tangan ke tempat duduk)
Klien        :”Ya, bu terimakasih”
Teknik Opening (Pembukaan)
Teknik untuk membuka hubungan konseling dalam wawancara konseling  sehingga terbentuk suatu kondisi yang saling memahami dan mengenal tujuan bersama.
·         Membina hubungan baik antara klien dan konselor
·         Memperoleh kepercayaan dari klien.
·         Memberikan penghargaan kepada klien.
·         Klien dapat bebas dan nyaman serta terbuka dalam mengungkapkan masalah.

Penyambutan
Non Verbal
a)      menghentikan aktivitas,
b)       membuka pintu atau menjemput,
c)      jabat tangan atau senyum
d)     isyarat menyilahkan masuk,
e)      menutup pintu,
f)       mendampingi konseling masuk,
g)      memegang tangan atau memegang pundak (bila diperlukan dan tidak riskan atau ada hambatan nilai),
h)      isyarat mempersilahkan duduk,dan memilih tempat duduk
Verbal
a)      memberi salam atau menjawab salam,
b)      menyambut nama,
c)      pujian atas kedatangan konseli,
d)      menanyakan kabar,
e)      menyilahkan memilih tempat duduk,
Inisiasi Pembicaraan
ü  Topic netral,ex: hobi, peristiwa hangat, kondisi cuaca, potensi asal lingkungan konseli
ü  Kegiatan dalam kaitan dengan kelonggaran kehadiran
Transisi Pembicaraan
ü  Menggunakan kalimat “ jembatan’’, ex : “ setelah kita membicarakan ......(isi topik netral),”
ü  Mengembangkan sebagian isi topik netral
Konseli : “Assalamua’alaikum, siang Bu!”
Konselor : “wa’alaikumsalam, siang juga mba’ Lia, Silahkan duduk.” (berjabat tangan sambil mempersiapkan duduk)
Konseli : “sebelumnya maaf bu, siang – siang saya sudah mengganggu ibu.”
Konselor : “ahh...tidak apa – apa mba’ Lia. Bagaimana kabarnya mba’? (dengan tersenyum dan memulai percakapan)”
Teknik Acceptance (Penerimaan)
Teknik yang digunakan konselor untuk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan konseli agar konseli merasa diterima dalam proses konseling.
·         Menunjukkan kedekatan daripada sikap dan menunjukkan tingkat keterbukaan dan ketulusan hati konselor
·         Klien merasa dihargai dan diterima keberadaannya.
Verbal
Bentuk pendek
ü  Oh.....ya,
ü  Lalu/kemudian,
ü  Ya....ya....
ü  Hemm.....hemm....
Bentuk Panjang
ü  Saya memahami.....
ü  Saya menghayati....
ü  Saya dapat merasakan.....
ü  Saya dapat mengerti...
Non Verbal
ü  Anggukan kepala,
ü  Posisi duduk condong kedepan
ü  Perubahan mimik,
ü  Memelihara kontak mata

Konseli : “bu, hari ini saya sedih. Nilai ulangan  saya kurang memuaskan.”
Konselor : “oh,, ya,,, saya dapat memahami perasaanmu.”
Konseli : “saya mendapat nilai 50 untuk mata pelajaran fisika.”
Konselor : “(konselor mengangguk anggukan kepala dan memandangi konseli) hemm....hemmm...


0 komentar:

Posting Komentar